Dr. Emoto meneliti pengaruh vibrasi dan kesadaran manusia terhadap air, dan mendapati bahwa molekul air bisa dipengaruhi atau dimanipulasi oleh berbagai jenis musik, seperti misalnya musik meditasi, klasik, pop, dan heavy metal.
Bukti dari pengaruh ini dapat dilihat ketika air yang diberi vibrasi musik dibekukan dan dilihat melalui mikroskop. Dari sana nampak adanya perubahan dan perbedaan bentuk air yang dibekukan. Air yang “diperdengarkan” musik pop dan klasik memiliki bentuk kristalisasi yang indah dibandingkan air yang diperdengarkan musik rock atau heavy metal. Hal ini memperlihatkan bahwa air itu seolah-olah hidup karena bisa merespon secara sadar dan unik tiap vibrasi yang diberikan.
Terinspirasi dengan hasil temuan pertamanya, ia memutuskan untuk mencobanya dengan kesadaran manusia. Dr. Emoto penasaran apakah kesadaran atau emosi manusia juga bisa mempengaruhi air.
Dalam eksperimen yang dilakukan berulang-ulang, Dr. Emoto mendapati bahwa pemikiran dan perasaan manusia juga dapat merubah struktur molekul air. Dari penelitian inilah akhirnya ada bukti fisik bahwa doa dan pemikiran manusia sanggup membawa perubahan di lingkungan kita.
Ia menemukan bahwa air di dalam gelas yang diberi tulisan tertentu, struktur molekulnya ternyata juga bisa berubah. Ketika pada gelas dituliskan kata kasih, rasa syukur, dan penghargaan, struktur kristal air yang dibekukan, wujudnya berkembang menjadi kristal air yang sangat indah. Tapi ketika pada gelas yang dituliskan kata-kata negatif, struktur kristal air berubah menjadi kacau dan buruk.
Dr. Emoto pertama-tama bereksperimen dengan air asli dari perairan Jepang. Pada saat dibekukan dan dilihat dengan mikroskop, tampak bentuk kristal air yang indah (Photo 1). Ia juga melakukan hal yang sama dengan air yang tercemar dan hasilnya adalah bentuk kristal yang jelek (Photo 2). Dr. Emoto kemudian meminta seorang pendeta dari kuil untuk mendoakan sampel air yang tercemar dan mengulangi eksperimen tersebut berulangkali karena penasaran. Ia terkejut karena air tercemar yang telah didoakan berubah strukturnya menjadi indah. (Photo 3)
Dr. Emoto melanjutkan percobaannya, tapi kali ini ia menuliskan kata-kata pada selembar kertas dan menempelkannya pada gelas bening berisi air untuk melihat apakah yang akan terjadi.
Ia mencoba menuliskan kata-kata postif seperti misalnya “Kasih” dan “Terima kasih” (photo 6) dan selalu mendapati bentuk kristal air yang indah. Ia juga mencoba kata-kata negatif seperti “Kamu membuatku muak. Aku bunuh kamu” (photo 7) dan mendapatkan bentuk kristal air berubah menjadi kacau, menakutkan, dan kabur. Ia bahkan bereksperimen dengan nama-nama seperti “Gandhi” “Bunda Teresa” (photo 8 ) serta “Hitler” (photo 9) maka hasil yang serupa dengan eksperimen sebelumnya muncul.
Sesudah banyak kali bereksperimen, Dr. Emoto menemukan bahwa kombinasi paling kuat dari pemikiran manusia dalam mengubah struktur molekul air adalah “Kasih dan Rasa Syukur.” (Photo 10)
Apa yang membuat hasil temuan ini luar biasa adalah kita hidup di planet yang sebagian besar ditutupi oleh air dibandingkan daratan, dan juga tubuh manusia paling banyak terdiri dari air. Jadi jika kita memiliki kekuatan untuk merubah struktur air sebagai medium utama pembentuk tubuh kita dengan pikiran dan perasaan positif, maka kita tidak hanya sanggup memulihkan kesehatan diri sendiri, tapi juga orang lain di sekeliling kita, bahkan planet kita sendiri melalui tiap pikiran dan perasaan kita.
Pikirkanlah apa efek yang ditimbulkan pada saat Anda berdoa serta mensyukuri makanan dan minuman Anda pada kesehatan Anda sendiri? Apa yang Anda pikirkan, rasakan, doakan, dan syukuri, akan membawa perubahan di dunia ini!
No comments:
Post a Comment